Minggu, 14 Desember 2014

Trip Aceh - Sabang - Medan Part II

Oke, masih di hari sama, akhirnya kami berenam siap untuk memulai petualangan menjelajahi Aceh di hari pertama. Karena semuanya kelaparan dan semuanya sangat bernafsu untuk makan mi Aceh maka kami pun memutuskan untuk segera menuju TKP. Dan pilihan kami untuk makan mi Aceh adalah di warung makan Mie Turis yang beralamat di Jl. Tengku Nyak Arif. Mie Turis ini berada di deretan toko-toko sehingga harus sedikit jeli untuk menemukannya.  




Setelah memarkir mobil, kami pun segera duduk dan memesan makanan kami masing-masing. Saya memilih untuk memesan mi goreng spesial. Ada beberapa tipe sih, cuma saya agak lupa, seingat saya ada mi biasa dan mi spesial, itu masih dibagi lagi menjadi mi goreng, mi goreng basah, mi rebus. Teman-teman yang lain memilih mi rebus dan mi goreng basah, hanya saya sendiri yang memilih mi goreng saja. Pesanan kami pun dimasak, sementara menunggu makanan kami datang, salah satu teman saya ada yang sibuk memotret-motret dapur Mie Turis ini. Ternyata yang paling cepat datang pesanannya adalah mi goreng spesial, yang merupakan pesanan saya. Yuhuuu akhirnya saya memulai untuk memakan duluan hehe hmmm enak, bumbunya meresap masuk ke dalam mi nya, pedas pedas lezat. Makanan saya sudah habis setengahnya, pesanan teman-teman yang lain belum datang juga uhmmm dan teman-teman saya sudah sangat kelaparan haha sabar ya. Akhirnya semua pesanan datang, mi rebus sudah pasti kuahnya banyak, mi goreng basah juga berkuah hanya tidak sebanyak mi rebus. Kami saling mencicipi makanan satu dengan yang lain, dan semua sepakat paling enak adalah mi goreng, karena bumbunya benar-benar meresap ke dalam mi nya. Mie Aceh cenderung pedas, tapi enak, ga ada yang seenak Mie Aceh di Aceh haha. Untuk minumnya saya memesan teh tawar hangat, dan tehnya juga enak rasanya, lain dengan teh-teh yang dijual di supermaket. Saya mengeluarkan uang Rp 23.000,- untuk membayar pesanan saya.

Setelah semua kenyang makan, kami melanjutkan perjalanan kami. Tujuan selanjutnya adalah Wisata Tsunami Boat di atas Rumah. Ini merupakan salah satu kejadian waktu tsunami Aceh yang dilestarikan. Jadi kapal ini terdampar di atas rumah penduduk, dan kapal ini berhasil menyelamatkan kurang lebih 50 nyawa penduduk, kalau tidak salah ya karena agak lupa. Sekitar pukul 18.00, salah seorang penduduk setempat meminta kami untuk menghentikan kegiatan potret memotret, karena sudah sore dan sudah tutup, maka kami pun permisi. Tidak ada biaya masuk untuk mengunjungi wisata ini, hanya tersedia kotak donasi sukarela.


Karena sudah menjelang mahgrib, kami memutuskan untuk mengunjungi masjid terbesar di Aceh, Masjid Raya Baiturrahman, sekaligus mengantarkan teman-teman yang ingin menjalankan sholat disana. Karena kami tiba ketika hari sudah gelap, maka masjid yang megah ini menjadi begitu indah dengan lampu-lampu yang menyala. Luar biasa. Damai dan tenang :) Hasil fotonya saja cocok untuk jadi kartu pos haha


Jumat, 12 Desember 2014

Trip Aceh - Sabang - Medan Part I

Berawal dari rasa bosan rutinitas dan juga racun dari teman-teman yang memang berencana berpetualang ke Aceh, maka munculah ide untuk bergabung dengan mereka. Mengingat keinginan untuk ikut serta ini sangat mendadak, otomatis hebohlah hunting tiket Jakarta - Aceh. Pertamanya berniat untuk membeli tiket maskapai paling keren di Indonesia yaitu Garuda Indonesia, awalnya harga masih bisa saya toleri, namun mendadak dalam waktu 1-2 hari harga mendadak naik pada batas yang tidak bisa saya toleri. Omigot, akhirnya ngelirik maskapai paling juara delay Lion Air, sebelumnya sempet lirik Air Asia juga. Tapi akhirnya ya sudah saya putuskan saja naik Lion Air paling pagi, dengan pertimbangan, jika delay, okelah saya masih bisa tiba di tujuan siang atau sore. Akhirnya saya berdua dengan teman saya membeli tiket Lion Air, sementara pulangnya kami memutuskan untuk ikut rombongan dengan maskapai Air Asia. Untuk menyingkat basa-basi, mari saya ringkas saja bagaimana perjalanan saya dan teman-teman selama beberapa hari itu.

Kamis, 4 Desember 2014
  • Penerbangan dengan Lion Air JT - 304 dari Jakarta (Soekarno Hatta/CGK International Airport) menuju Banda Aceh (Sultan Iskandar Muda/BTJ International Airport) dijadwalkan berangkat pada pukul 08:45 dan tiba di tujuan 11:35. Harga untuk penerbangan dengan Lion Air ini Rp 981.000,- yang dibeli melalui traveloka.com.
  • Penerbangan yang termasuk pagi, untuk saya yang suka molor. Saya terbangun pada hari H tepat pukul 6 pagi, langsung tergopoh-gopoh mandi dan persiapan. Untungnya sudah sempat packing beberapa hari sebelumnya, jadi hanya sedikit merapikan barang-barang
  • Tepat pukul 7 saya siap dan berangkat, masih sempat mampir untuk membeli sarapan sebagai persiapan penerbangan Lion Air yang tidak ada makanan dan minuman, mengingat saya suka kelaparan jika sedang terbang. Saya membeli nasi, tumis brokoli dan telur dadar seharga Rp 9.000,-.
  • Kira-kira pukul 7.30 saya tiba di bandara, cepat kan, karena memang bandara letaknya tidak jauh dari tempat tinggal saya hehe saya menggunakan moda transportasi taksi Blue Bird dengan ongkos Rp85.000,-. Sebenarnya ada damri di dekat tempat tinggal saya dengan tarif Rp35.000,- sekali berangkat, tapi mengingat saya sudah diburu waktu, dan damri di dekat tempat saya itu berangkatnya tidak tiap jam, sehingga tidak bisa menjadi moda transportasi yang bisa diandalkan di waktu yang mendesak. Karena menggunakan taksi, supaya cepat maka saya memilih untuk masuk tol, dengan biaya tol Rp 14.000,-. Tarif tol ini naik melulu :(.
  • Lion Air berangkat dari Terminal 1B, dan begitu saya masuk ke dalam terminal, terkejutlah saya karena antrian cek in penumpang Lion Air ini bagaikan antrian sembako. Omigot saya agak panik, bagaimana kalau saya tidak keangkut? Tapi syukurlah, petugas Lion Air ini berinisiatif memanggil para penumpang sesuai dengan urutan penerbangan, jadi saya bisa mendesak menyela antrian, ketika tujuan penerbangan saya dipanggil. Lega. Karena saya naik Lion Air, maka saya harus membayar airport tax sebesar Rp40.000,- sebelum masuk ruang tunggu.
  • Akhirnya berhasilah saya masuk ke ruang tunggu terminal 1B, dan bertemu dengan 2 teman yang satu penerbangan dengan saya. Dan salah 1 teman saya tersebut membawakan saya sarapan nasi goreng dan telur dadar masakan ibunya haha teman yang luar biasa, tahu saya tidak punya kompor, berinisiatif membawakan bekal untuk saya. Menyentuh haha kumat. Saya jadi punya 2 bekal nasi :)). 
  • Ternyata oh ternyata, seperti yang sudah diantisipasi, Lion Air mengalami delay. Ya sudah akhirnya saya makan saja nasi goreng yang dibawakan oleh teman saya. Setelah makan, otomatis saya haus, berhubung bekal yang saya bawa hanya kopi dan cemilan tanpa air mineral, maka saya pun permisi untuk membeli air mineral di luar ruang tunggu. Saya membeli aqua dan teh botol dengan total harga Rp 19.000,-, saya membayar dengan uang Rp 20.000,- kembali Rp 1.000,- diganti dengan permen mentos 3 biji. Errrr.
  • Akhirnya pesawat saya berangkat lepas landas pada pukul 9.45. Selama di pesawat, saya memakan bekal-bekal saya hahaha dan serunya di pesawat ini ada pramugara nan ganteng. Senangnya hahaha memang sih kalau diamati, pramugara pramugari pesawat seperti Lion Air, Sriwijaya, Air Asia dan lain-lain biasanya masih berusia muda dan berpenampilan seksi, lain dengan pramugara pramugari Garuda Indonesia yang biasanya lebih berumur dan berpakaian lebih rapi, mungkin mengambil profesionalismenya kali ya.
  • Pukul 12.30 pesawat mendarat di Aceh, berhubung saya dan teman-teman tidak ada yang memasukan bagasi, maka kami pun tidak antri bagasi tapi antri toilet haha karena kami masih harus menunggu teman-teman kami yang lain, maka kami pun memutuskan untuk nongkrong di kafe yang terletak berderet di luar pintu masuk bandara. Tidak banyak cafe disana, pilihan kami jatuh pada Kafe Serambi yang terletak di paling ujung.
  • Daripada bosan, akhirnya saya iseng untuk membeli makanan di Kafe Serambi. Saya memesan bakso malang, untuk minum saya ingin membeli jus alpukat, tapi tidak tersedia alpukatnya errrr akhirnya saya memesan yang gampang saja dan pasti ada es teh manis. Tak berapa lama pesanan datang, es teh manis rasanya standar saja ya, gitu-gitu aja haha giliran baksonya yang dicoba, ya ampun ini bakso asin sekali kuahnya! Langsung deh kasih sambal, kecap, saos buat menetralisir asinnya, rasanya segera jadi ga karu-karuan. Tapi daripada sayang, akhirnya dimakan saja pelan-pelan, habis juga kok hehe
  • Pukul 13.00 datang dua orang teman kami dengan penerbangan Air Asia dari Jakarta - Kuala Lumpur - Aceh. Demi mendapatkan tiket murah, mereka memilih untuk transit di Kuala Lumpur terlebih dahulu, ya begitulah nasib penerbangan di Indonesia, lebih murah ke luar negeri daripada dalam negeri. Kami masih menunggu satu lagi teman kami yang dijadwalkan tiba pukul 15.00 dengan maskapai Garuda Indonesia. Selama menunggu, kami asyik berwifi ria yang disediakan gratis oleh bandara. Lumayan sih walau koneksinya putus nyambung.
  • Pukul 15.30 teman kami tiba, akhirnya. Saya pun membayar bakso saya seharga Rp 25.000,- es teh manis Rp 15.000,- dan saya membeli aqua dengan harga Rp 8.000,-
  • Kami pun siap untuk menjelajah Aceh sejenak, kebetulan ada teman yang bekerja di Aceh dan mempunyai langganan mobil, jadi kami sekalian menggunakan jasa mobil langganan dengan kontak person Bapak Buyung (085260168685). Kami mulai perjalanan kami pada pukul 16.00. 
Bersambung..











Selasa, 25 November 2014

Packing To Raja Ampat

Packing to Raja Ampat

Kali ini, saya mencoba untuk mendokumentasikan apa yang kemarin saya persiapkan untuk ke Raja Ampat. Dokumentasi ini sendiri pastinya akan saya perlukan untuk kesempatan lain, di mana saya suka sekali pusing dengan hal packing mempacking. Untuk barang-barang yang akan saya bawa, saya kategorikan sebagai berikut :
Makanan dan minuman :
  • Inaco Jelly - agar-agar, selera saja, yang jelas lumayan untuk ganjal perut;
  • Mi Cup (Pop Mie atau sejenisnya) - ini enak sekali, dimakan setelah snorkling atau diving seharian, hangat-hangat di badan, tidak setiap hari, jadi jangan terlalu khawatir dengan efeknya, banyak minum air putih saja;
  • Cheetoz rasa keju - ini karena suka saja;
  • Markist yang rasa manis - karena kalau snorkling dan diving itu, pasti kita banyak menelan air yang asin, perlu banget untuk makan yang manis-manis;
  • Vitamin C (UC1000, vitacimin atau apapun) - sebagai daya tahan tubuh, dan buat orang yang gampang terkena flu dan batuk kalau kecapekan ini penting;
  • UJ Kacang Hijau - lagi-lagi ini juga selera saja;
  • Tolak angin - wajib untuk yang hobi masuk angin.
Perlengkapan badan dan muka :

  • Minyak angin - perlu untuk gatal-gatal, dan juga penghangat tubuh, terutama jika naik pesawat yang dingin dalam jangka waktu lama;
  • Lotion anti nyamuk baik semprot maupun oles - jika pergi ke daerah yang indah di Indonesia ini, biasanya nyamuk mash banyak berkeliaran, selera saja antara semprot maupun lotion;
  • SPF untuk badan - penting banget, bukan supaya untuk tidak hitam, tapi lebih pada agar tidak terbakar;
  • Aloe vera gel (Banana Boat) - karena kehabisan, kemarin saya tidak sempat bawa, tapi ini bagus setelah sun burn;
  • Counter pain - salep untuk pegel-pegel;
  • Alkohol - p3k untuk luka;
  • Betadine - p3k juga, apalagi ketika snorkling biasanya suka tidak sengaja menggesek karang;
  • Sabun mandi - ini ya standarlah;
  • Shampoo - ini sih pasangan sabun mandi;
  • Sikat gigi - satu paket dengan alat mandi;
  • Pasta gigi - juga satu paket dengan alat mandi;
  • Serum rambut (rontok dan sensitif) - yang dibalurkan ke rambut, setelah mandi, ini kalau punya saja, bukan kewajiban, dan kalau sedang perawatan rambut juga;
  • Sisir, ikat rambut, bando rambut;
  • Kapas;
  • Sabun/shampoo bayi - lebih untuk keperluan mencuci alat snorkling, bisa juga sih untuk mencuci baju;
  • Sabun muka - satu paket dengan alat mandi;
  • Susu pembersih SPF - lotion SPF biasanya tidak bersih begitu saja hanya dengan air dan sabun, jadi ini penting, untuk menghindari jerawat pastinya;
  • Toner wajah - untuk menyegarkan wajah setelah cuci muka;
  • Pelembah wajah - yang ringan saja, sebelum mengoleskan SPF;
  • SPF wajah - SPF untuk wajah, biasanya beda untuk badan;
  • Bedak tabur - jika diperlukan;
  • Pengoles bedak tabur - bisa juga pake kapas saja;
  • Pelembab bibir - siapa mau bibir kering;
  • Obat jerawat - panas dan SPF, sangat memicu minyak dan jerawat
  • Krim malam untuk jerawat;
  • Krim mata;
  • Parfum;
  • Handbody non SPF;
  • Pemotong kuku

Barang-barang yang lain :
  • Celana/rok pendek/selutut - bawa beberapa, sesuaikan dengan hari dan kebutuhan;
  • Kaos/atasan - bawa sesuai kebutuhan; 
  • Celana dan kaos untuk tidur;
  • Baju untuk luaran baju renang/bikini;
  • Satu stel baju renang/bikini - mungkin perlu lebih dari satu, tergantung kebutuhan;
  • Legging - bisa jadi alternatif untuk berenang;
  • Kaos kaki;
  • Fin/kaki katak - untuk berenang;
  • Sepatu untuk fin/kaki katak - pasangannya;
  • Masker dan snorkle - satu paket;
  • Kacamata renang - alternatif untuk masker;
  • Tas anti air;
  • Topi;
  • Kacamata hitam;
  • Power bank;
  • Charger gadget dan kamera;
  • Handuk besar dan kecil - tidak dapat handuk di homestay;
  • Kain untuk selimut - karena di penginapan kadang tidak ada selimut;
  • Tas kresek untuk sampah, baju kotor dan baju basah - ingat untuk selalu menjaga kebersihan;
  • Botol minum;
  • Tempat makan, sendok, garpu;
  • Kamera anti air;
  • Gadget - biarpun sinful minim gadget tetap diperlukan, bisa untuk mendengarkan musik, nonton film, karena disana sudah pasti tak ada televisi, kalkulatornya juga berguna;
  • Earphone;
  • Tisu kering dan basah;
  • Hand cleaner gel/semprot - bawa sesuai kebutuhan;
  • Penutup mata untuk tidur;
  • Kabel terminal - terkadang colokan listrik hanya satu, jadi sangat diperlukan bawa perpanjangan kabel;
  • Buku bacaan;
  • Buku notes dan pulpen - untuk mencatat-catat;
  • Kecap pedas - sebagai pelengkap makan ikan, karena sebenarnya saya agak susah makan ikan.


Oke, itulah beberapa barang yang perlu saya persiapkan untuk berangkat ke Raja Ampat. Bukan beberapa sih karena sampai berlembar-lembar. Selanjutnya saya hanya perlu melihat ini sebagai persiapan packing. Sekian dan terima kasih, semoga bermanfaat bagi semua :).

Sabtu, 30 Agustus 2014

Yuks Mari ke Kantor


Entahlah, akhir-akhir ini rasanya semakin malas saja untuk ke kantor. Sudah hampir 6 tahun lamanya saya bekerja di kantor saya sekarang. Banyak yang menginginkan pekerjaan saya sekarang. tapi makin kesini saya makin malas bekerja, tak terhitung berapa kali saya bolos (upss jangan ditiru). Saya bukannya malas bekerja, weits jangan salah, saya ini termasuk workaholic lho (hoeks), saya hanya malas ke kantor. Seandainya pekerjaan kantor bisa saya kerjakan di rumah, saya  pilih bekerja saja dari rumah. Namun sayang, kantor saya ada lokasinya ada jam kerjanya, mau tak mau saya harus tetap ke kantor. Salah satu alasan kemalasan saya ini bisa jadi karena saya merasa pekerjaan saya sekarang ini makin lama makin tak ada tantangannya saja. Belum lagi peraturan-peraturan kantor yang makin aneh saja, atau mungkin saya yang semakin aneh, entahlah, yang pasti saya semakin sering membolos saja. Semakin seringnya saya membolos, maka semakin sering pula hati nurani saya ini menjerit-njerit (weitss masih punya hati nih ceritanya). Perasaan bersalah bertubi-tubi mendera saya (melow bingits). Oleh karena itu, malam ini, malam minggu nih, malam habis asyik-asyik (apa sih), saya mencoba merenung dan merangkum, apa saja motivasi yang dapat membuat saya semangat untuk bekerja, saya tidak maulah makan gaji buta melulu. Jadi inilah beberapa motivasi saya :
  1. Jika kamu mulai malas ke kantor untuk bekerja, ingatlah mereka di luar sana yang kepontal-pontal mencari pekerjaan.
  2. Jika kamu mulai malas ke kantor untuk bekerja, maka bayangkanlah seandainya dirimu kehilangan pekerjaan sekarang. Apakah kamu yakin akan mendapatkan pekerjaan baru dengan mudah, dengan gaji yang seperti sekarang kamu dapatkan? Jika kamu yakin akan bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan baru dengan gaji yang bagus, maka kamu sudah siap untuk melepas pekerjaan sekarang, jika tidak maka buanglah rasa malas bekerja itu.
  3. Jika kamu mulai malas ke kantor untuk bekerja, apakah kamu siap untuk kehilangan pekerjaan sekarang? Apakah kamu siap menganggur? Atau sudah yakinkah kamu bahwa kamu akan baik-baik saja jika kamu kehilangan pekerjaan ini? Jika tidak maka buanglah rasa malas itu.
  4. Jika kamu malas ke kantor untuk bekerja, ingatlah akan tagihan-tagihan yang harus kamu bayar, terutama jika kamu doyan belanja dengan kartu kredit, atau tagihan listrik yang kian naik tanpa menurun, sama halnya dengan tagihan air, masak mau ga mandi karena air tak keluar dari kran. Atau jika kamu masih kost atau mengontrak atau menyewa, ingatlah akan kewajiban-kewajiban itu semua. Dengan bekerja maka kamu akan digaji, dan gaji itulah yang akan kamu gunakan untuk membayar semua kewajiban itu. Jika kamu malas, maka bayangkanlah kamu akan kehilangan pekerjaan dan otomatis kehilangan pemasukan, sementara kewajiban-kewajibanmu tetap menanti untuk dibayar. Ingatlah ini, terutama ingatlah tagihan kartu kreditmu miss or mister shopping.
  5. Jika kamu malas ke kantor untuk bekerja, ingatlah bahwa kamu mendapatkan gaji dari pekerjaan sekarang. Ingatlah apa yang bisa kamu lakukan dengan gajimu itu. Mungkin kamu telah beli mobil, beli rumah, apartemen atau apapun itu. Mungkin kamu juga menggunakan gajimu untuk hobimu. Jika kamu suka modifikasi mobil, mungkin kamu telah banyak menggunakan gajimu untuk beli aksesoris mobil. Jika kamu suka travelling, mungkin tiap tahunnya kamu sudah menyisihkan sebagian dari gajimu itu untuk travelling di tahun berikutnya. Bayangkanlah jika nantinya kamu tak punya gaji, tak ada pemasukan, apa yang akan kamu gunakan untuk membiayai hobi-hobimu? Karena itu terus pompa semangatmu, gunakan hobimu sebagai motivasi bekerjamu. Ini memang resiko mereka yang punya pekerjaaan bukan dari hobinya, tapi ini sekaligus menjadi motivasi tersendiri bagi kalian. Gunakan hobimu sebagai motivasimu.
  6. Nah, untuk kamu yang sudah punya rumah, mobil, apartemen, vila atau properti lainnya yang perlu bayar pajak, ingatlah darimana kamu akan membayar itu semua kalau kamu tidak punya pemasukan. Kecuali kamu mendapatkan pemasukan dari propertimu, jika tidak, maka lain cerita.
  7. Untuk kamu yang sudah berkeluarga, ingatlah mulut-mulut yang perlu diberi makan.
  8. Untuk kamu yang masih memiliki orang tua, mungkin kamu perlu mempertimbangkan bagaimana perasaan mereka jika nantinya kamu menganggur tak punya penghasilan tetap, dan pada akhirnya balik lagi kepada mereka, kecuali sepenuhnya kamu yakin bisa mandiri.
  9. Jika kemalasanmu ke kantor itu karena pekerjaan sekarang tidak menantang, buatlah tantangan sendiri dari pekerjaanmu itu. Belajarlah terus, dengan belajar maka kamu akan mendapatkan tantangan itu sendiri. Buatlah target setiap harinya untuk pekerjaan yang harus kamu selesaikan, tingkatkan terus targetmu itu, maka kamu pasti akan merasa tertantang.
  10. Jika kemalasanmu ke kantor itu karena mungkin situasi di kantormu itu tidak kondufsif, persaingan yang ketat, atau tidak ada persaingan sama sekali, atau kantormu tengah disorot karena adanya kasus, yang penting ingatkan diri sendiri untuk berhati-hati dan berada di jalur yang benar. Berusahalah selalu kritis terhadap setiap pekerjaan kita, jangan sampai kita terjebak atau terbawa arus.
  11. Jika pada akhirnya kantormu itu memang sangat tidak kondufsif dan memuakkan, dan kamu tidak tahu harus bagaimana lagi, coba ingatlah apa fasilitas yang bisa kamu dapatkan dari kantormu gratis. Mungkin kantormu punya koneksi internet super cepat tanpa batas, ingat dengan internet apapun bisa kamu lakukan, mulai dari facebook, twiter, situs berita, blog, bahkan kamu bisa berjualan online, jika kamu punya bakat jadi penjual. Atau mungkin kamu bisa menelpon sesuka hati dari kantormu kemana saja, mau ke rumah, ke sahabat, suami, istri, teman bahkan transaksi, manfaatkan saja itu fasilitas telepon. Atau lokasi kantormu yang dekat dengan mall, sehingga kamu bisa nge-mall dengan mudah. Atau dekat dengan warung makan enak. Atau apa saja, coba pikirkan apa kelebihan kantormu, dan jadikanlah itu motivasimu untuk semangat ke kantor. Yang pasti meskipun kamu bisa bebas internetan, telepon, ngemall dan lain-lain, kamu harus tetap ingat tanggung jawab pekerjaanmu ya, jangan sampai kamu dipecat juga karena kebanyakan internet, telepon, ngemall atau yang lain-lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan.
  12. Jika kamu malas ke kantor, karena teman-teman kantormu ga asyik, bos-bos yang aneh, pastinya tidak semua teman kantormu menyebalkan kan. Bergaulah saja dengan mereka yang asyik, pastilah ada mereka teman di kantor yang cocok denganmu barang cuma 1 atau 2 orang. Jalin persahabatan dengan mereka, bisa makan siang bareng, ngopi bareng, chatting atau apapun itu yang kalian suka, sehingga nantinya kamu akan punya semangat ke kantor, bertemu dengan orang-orang yang menyenangkan. Bersikaplah profesional dengan mereka yang mungkin menurutmu tidak asyik, profesional dalam pekerjaan tentunya.
  13. Ingatlah bahwa setiap kamu membolos, jika kamu punya hati nurani, pastinya hati nurani kamu akan menjerit-jerit, dengarkan hati nuranimu, kamu pasti tidak mau dong setiap hari didera perasaan bersalah karena membolos. Yuks semangat yuks ke kantor.
  14. Ingatlah untuk tidak makan gaji buta, kalau kamu membolos tapi kamu masih tetap terima gaji, sudah pasti kamu terima gaji buta dong. Nah ikhlas tidak kamu makan gaji buat, kalau kamu tidak ikhlas maka mari semangat ke kantor.
  15. Jika kamu malas ke kantor, karena lalu lintas Jakarta yang aduhai, maka ingatlah dengan naik transportasi umum, kamu akan membakar kalori lebih banyak daripada menggunakan kendaraan pribadi. Kalori banyak terbakar, badan langsing di depan mata donk. Dengan naik transportasi umum, kamu juga akan lebih irit, tabungan lebih banyak dong. Pilihlan transportasi umum yang aman, atau ingatlah untuk waktu terbaik untuk naik transportasi umum. Kalau pada pukul 2 pagi, pastinya itu tidak aman kan. Jadi cerdaslah dalam mengatur dan memilih waktu, jangan kelamaan di kantor, mentang-mentang internet gratis di kantor, betah aja ngantor sampai malam, jadinya kemalaman, besoknya malas bangun deh.
  16. Yang terakhir, wah sudah 16 nomor, ingatlah bahwa bekerja itu untuk kebaikanmu sendiri, mereka yang bekerja biasanya memiliki kualitas hidup yang lebih baik daripada mereka yang menganggur. Dengan bekerja pula, setiap pribadi akan menemukan eksistensi dirinya sendiri. Setiap manusia, apalagi jaman sekarang, rasanya perlu banget eksis. Dan yang terakhir, dengan bekerja, otak manusia itu sendiri akan terus terasah, pastinya tidak mau kan di usia belum tua-tua amat sudah pikun, karena kemarin-kemarin malas untuk berpikir. Dengan kita bekerja, pasti akan membuat kita berpikir tanpa kita sadari, maka marilah ke kantor untuk bekerja.

Oke, jadi itulah beberapa motivasi yang berhasil saya rangkum dari renungan saya malam ini. Semoga dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca, atau bisa ditambahkan jika berkenan. Selama saya masih perlu pergi ke kantor untuk bekerja (masih miskin, belum bisa memilih pekerjaan) rasanya saya perlu mencetak rangkuman saya ini dan menempelkannya di kamar saya, supaya saya dapat membacanya setiap hari sehingga selalu termotivasi dan tidak ada lagi rasa bersalah karena terlalu sering membolos. Pastinya saya berharap, ke depannya saya memiliki pekerjaan yang benar-benar saya sukai dan bisa saya lakukan dimanapun, tanpa saya harus pergi ke permanen kantor. Semoga suatu saat saya bisa memiliki kantor nomaden. Sekian dan terima kasih.

Minggu, 24 Agustus 2014

Yuks Mari Merangkai Kata

Apakah alasannya saya ingin menjadi penulis? Tiba-tiba saja muncul suatu ide untuk mencoba merangkum apa alasan saya tiba-tiba ingin menjadi penulis, berikut alasan-alasan yang berhasil saya rangkum,
  1. Sebagai seorang insomniac, pikiran saya ini rasanya aktif sekali. Bergerak selalu, berpikir selalu, rasanya ada begitu banyak unek-unek yang butuh untuk dituangkan menjadi suatu karangan. Mungkin dengan menuangkan semua yang ada di pikiran ke dalam karangan dapat menyembuhkan insomnia saya. Mungkin insomnia saya ini memang timbul karena kebanyakan berpikir sebelum tidur, jadi memang dibutuhkan suatu sarana untuk menuangkannya. Ya itu harapan saya memang, ada suatu metode untuk menyembuhkan insomnia saya, yang tiba-tiba saja terbersit untuk menjadi penulis. Memang saya tak muda lagi, tapi lebih baik terlambat daripada tidak mencoba sama sekali. Mulai sekarang, saya akan belajar untuk menyusun apa yang di otak saya, apapun itu untuk menjadi suatu kalimat yang baik. Semoga dengan ini semua, setidaknya kegelisahan yang menjadi sumber insomnia dapat tersalurkan. 
  2. Yang kedua, rasanya jadi penulis itu enak. Bisa bekerja tanpa terikat ruang dan waktu. Bisa dilakukan dimanapun, tanpa harus tergopoh-gopoh menuju kantor. Apalagi dengan runyamnya lalu lintas di Jakarta, otomatis ke kantor itu perjuangan sekali. Kesiangan dikit telat deh nyampe kantor, padahal kalau datang pagi, kantornya masih sepi. Derita kerja di Jakarta. Lalu menulis dapat dilakukan kapanpun kita mau, jam berapapun itu, mau pagi, siang, sore, malam, bahkan subuh sekalipun. Hanya butuh laptop, bahkan tablet pun bisa, tinggal ditambah dengan wireless keyboard, jadi deh tablet berasa laptop. Mentok-mentoknya kalau tidak ada alat elektronik tadi, ya tinggal pakai kertas dan pulpen, kembali ke masa sebelum ada gadget. Asal ada niat, apapun bisa. Cuma kalau saya pake cara tradisional itu, rasanya kecepatan saya menulis kalah jauh dengan kecepatan kata-kata berdatangan di otak, tangan saya kalah sama otak saya.
  3. Yang ketiga, dikarenakan jadi penulis itu tidak terikat ruang dan waktu, otomatis ini cocok sekali dengan saya yang insomniac. Sebagai insomniac itu benar-benar rasanya tergopoh-gopoh kalau bekerja di kantor. Secara pekerjaan kantoran saya saat ini, sangat terikat ruang dan waktu. Ada jam kerjanya, ada gedung kantornya, ada mesin absennya, jadi saya wajib datang ke kantor dengan jam kerja yang telah ditentukan. Telat atau ga masuk, potong gaji, lama-lama potong leher, saking seringnya bolos gara-gara insomnia, gaji nihil, koit deh ga bisa makan. Baru-baru ini saja, saya sudah bolos 3 hari berturut-turut, gara-gara insom saya, lelah, sangat lelah. Lha kok jadi melow.. Hehe.. Makanya pingin banget bisa jadi writer full timer, tapi ga mungkin sekarang, masih pemula, masih perlu banyak belajar, masih tetap perlu pekerjaan utama disamping penulis, yang untuk saat ini hanya jadi kerjaan sampingan yang bahkan belum menghasilkan uang.. Haha.. Saya masih perlu gaji untuk bayar kebutuhan hidup. Kenapa kebutuhan hidup ini kian hari makin mahal saja.. Ahh ga boleh melow lagi.. Hehe.. Jadi ya saat ini yang bisa saya lakukan adalah belajar mendisiplinkan diri, tidur di jam tidur, dan bangun di pagi hari, jangan molor kesiangan, karena kalau tidur molor kesiangan itu membuat malam susah tidur. Mesti pas waktu tidurnya. Walau susah karena pada dasarnya saya hobinya ngalong dan susah untuk berdisiplin, tapi ya mau tak mau. Ini tandanya saya masih miskin, orang miskin itu tak bisa membeli waktu, saya sedang dalam proses bisa membeli waktu. Semangat!
  4. Alasan selanjutnya mengapa saya ingin menjadi penulis adalah untuk terus menjaga supaya otak saya ini selalu berpikir, sehingga jauh dari penyakit orang tua seperti pikun. Menurut sumber-sumber yang saya baca, otak adalah bagian tubuh manusia yang istimewa, otak tidak mengenal penuaan. Namun otak akan menjadi tua, jika dibiarkan begitu saja, maksudnya untuk menjaga supaya otak tetap berfungsi optimal adalah dengan selalu membuatnya bekerja. Ibarat pisau yang semakin sering diasah semakin tajam begitu pula dengan otak manusia, semakin sering otak diajak bekerja semakin jauh otak dari penuaan. Dengan menjadi penulis, otomatis otak saya mau tidak mau harus terus bekerja, tidak mungkin saya menulis suatu karangan itu asal-asalan, kalimat yang tidak menyambung satu sama lain. Setidaknya otak saya ini akan menganalisa apakah kalimat-kalimat saya ini sudah tersusun dengan baik dan benar, dengan demikian otak saya akan selalu bekerja.
  5. Alasan terakhir saya ingin menjadi penulis adalah karena menjadi penulis itu tidak ada usia pensiun, lain halnya dengan pekerjaan kantoran, dimana terkadang seorang pekerja harus pensiun padahal kondisi pekerja itu masih memungkinkan untuk bekerja secara produktif. Dengan menjadi penulis saya bisa terus bekerja sampai umur berapapun saya mau, selama saya masih mampu, dan mempunyai ide-ide untuk dituangkan dalam bentuk tulisan. 

Itulah beberapa alasan mengapa saya tiba-tiba ingin menjadi penulis, saya katakan tiba-tiba karena memang ini tidak pernah masuk dalam daftar cita-cita saya semasa kecil, tiba-tiba terbersit begitu saja. Yah terlepas apakah nanti saya menjadi penulis atau tidak, bagi saya tidak terlalu penting juga, saat ini yang ingin saya lakukan adalah belajar untuk mengarang lagi, menyusun semua kata-kata yang terlintas dalam pikiran saya ini menjadi tulisan yang bisa dipahami oleh semua orang. Belajar menuangkan apa yang ada di pikiran menjadi susunan kalimat yang menarik untuk dibaca, itu saja, dari yang sederhana dulu saja, belajar mengarang lagi. Menjadi anak sekolahan lagi dengan belajar mengarang. Saya jadi ingat dulu saya pernah disuruh mengirimkan karangan untuk ikut suatu perlombaan mengarang oleh ibu guru SD saya. Waktu itu hanya beberapa anak yang dipilih, mungkin ibu guru saya melihat dari kemampuan mengarang sehari-hari. Waktu itu saya membuat karangan tentang tanaman suplir, dikarenakan ibu saya yang suka sekali memelihara suplir. Saya bahkan membuat karangan itu dengan asal-asalan. Ternyata karangan saya masuk lima besar, dan saya diminta untuk membacakan karangan saya di depan kelas. Karena waktu itu saya membuat karangan dengan asal-asalan, saya tidak percaya diri untuk membacakannya di depan kelas, sehingga saya membacakannya dengan suara pelan, sampai ibu guru saya itu meminta saya untuk mengeraskan suara. Dan pada akhirnya karangan saya memang hanya mentok lima besar saja, dan waktu itu saya ingat bahwa saya lega sekali. Beuhh mungkin memang saya belum terpanggil jadi penulis ya waktu itu, sehingga tidak serius menekuni. Ya itulah sedikit kenangan saya, sekarang saatnya saya menatap realita, bahwa saya masih jauh dari penulis. Hmm kalau menilik kembali alasan-alasan saya mengapa ingin menjadi penulis, rasanya saya akan fokus pada membuat otak terus bekerja, itu saja, perkara nanti jadi penulis beneran atau tidak sih ya hanya waktu yang bisa menjawab. Oke, jadi inilah setidaknya alasan-alasan saya ingin menjadi penulis, mungkin jika kalian punya alasan lain bisa juga ditambahkan. Selamat menulis dan berkarya semua :)